SideBar

Highlight...

Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui. (QS Ali 'Imran 78)

...dan sekarang tinggalah sesuatu yang sesuai dengan kepentingan, “keinginan” & “harapan” kemanusiaannya saja. Adapun tentang ke-Esa-an, Ke-Maha Pencipta-an & otoritas Ketuhanan serta Nama-nama & Sifat-sifat Tuhan Yang Agung lainnya seperti Yang Maha Berkehendak & Yang Maha Pengampun serta Maha-maha yang lainya, entah dimana keberadaannya..?


Daftar Isi...

Ayo... pilih yang mana?
  • Belajar memahami Islam dari orang Kristen, atau
  • Belajar memahami Kristen dari ex-penganut Kristen.

Iklans...




Powered by:

Saya tidak tahu... saya belum tahu...

Jelas koq bedanya!
Untuk para Staff Isa yang budiman, juga para pengelola situs “dialog”:
  • http://www.isadanislam.com/ (Isa dan Islam)
  • http://www.isadanalquran.com/ (Isa dan AlQuran)
  • http://www.isadanalfatihah.com/ (Isa dan AlFatihah)
  • dll...
The point:
"Tunjukilah kami jalan yang lurus…" (Al Fatihah 6)
Sabda Isa kepadanya, "Akulah jalan…" (Injil, Rasul Yahya 14:6) 
Saya tidak tahu Anda telah mencampur-adukkan antara yang haq dengan yang bathil, saya tidak tahu Anda telah potong ayat sana-sini untuk membuat orang "bingung" dan saya tidak tahu apa motif dibalik situs-situs dialog Anda, apakah motif "ingin diakui" atau motif "uang"? ...saya tidak tahu!

Saya hanya berpesan, ”Jangan sampai Anda yang sudah setiap saat menyeru ‘Tuhan... Tuhan...', tetapi Anda sendiri tidak selamat.” karena Anda telah salah dalam menentukan dan menilai "tuhan". Bahkan Isa Almasih (Nabi dan Rasul Isa alaihis salam) pun akan berlepas diri dari mereka yang "mempertuhankan" Beliau alaihis salam di Hari Penghakiman kelak.
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-ku yang di Sorga.” (Matius 7:21)

Hikmah bagi saya dengan adanya situs-situs Anda adalah "Benarlah bahwa seorang muslim haruslah ber-Islam secara kaaffah (keseluruhan)" …alhamdulillah saya jadi tahu!
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan (kaaffah), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS Al Baqarah 208)

Juga saya tidak tahu apakah Allah telah menggenapi janji-Nya dengan memberikan "Seorang Juru Selamat yang akan menyelamatkan manusia dengan cara menanggung hukuman atas dosa-dosa mereka di atas kayu salib"?

Karena Anda telah "memaksa" (saya)… maka lakum diinukum waliadiin, untukmu agamamu dan untukkulah agamaku...


Pasti akan sangat mudah dan tidak ada kata sulit apalagi kata REPOT bagi Tuhan Zat Yang Maha Pencipta untuk menjadikan semua manusia untuk patuh atau ta’at kepada-Nya dan bahkan untuk "selamat" sakalipun, seperti yang tersirat dalam QS Al Maa'idah "…Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja)…” tapi bukan itu yang Allah subhanahu wa ta'ala -Sang Pencipta- kehendaki…
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (Q5.41... 48-49)
Dan bahkan Malaikat-pun bertanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala tentang kehendak-Nya menjadikan makhluk yang bernama manusia dengan sifat dan karakteristiknya yang berbeda dengannya (para Malaikat)...

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah (pengganti) di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Al Baqarah 30)


Dan sudah jelas bagi saya dan bagi setiap muslim (yang telah bersaksi dan berserah diri) bahwa, Tuhan yang berhak untuk disembah dan diibadahi dengan benar serta Tuhan tempat bergantungnya setiap makhluk adalah Tuhan yang Satu (Ahad), Allah yang Sejati, Allah subhanahu wa ta'ala...
Bismillahirrahmanirrahiim, “Katakanlah: ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (Ahad). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia’." (QS Al Ikhlash 1-4)

Setiap muslim disyari'atkan untuk terus-menerus meminta pertolongan dan ditetapkan di jalan "keselamatan" yang lurus dalam setiap shalatnya, karena memang Iblis juga (telah ditakdirkan-Nya) akan terus-menerus berupaya memalingkan dan menyesatkan setiap manusia keturunan Adam alaihis salam dari jalan-Nya yang lurus (shiraathal mustaqiim). Dan memang juga Iblis diberi kesempatan oleh Allah subhanahu wa ta'ala untuk bisa "berkuasa" dan "menguasai" jiwa-jiwa yang jauh, lalai dan menyimpang dari jalan Allah subhanahu wa ta'ala yang lurus. Dan pada Hari Akhir (Hari Penghakiman), hanya Allah sajalah yang berkuasa (maaliki yaumiddiin) dan berakhirnya segala kekuasaan termasuk "kekuasaan" Iblis dan bala tentaranya... Itulah yang Sang Pencipta kehendaki... 


Berdo'alah..!
Memohon sejujur-jujurnya, setulus-tulusnya dan semurni-murninya kepada Tuhannya Adam alaihis salam, Tuhannya Ibrahim alaihis salam, Tuhannya Daud alaihis salam, Tuhannya Musa alaihis salam, Tuhannya Isa alaihis salam dan Tuhannya Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam untuk ditunjukkan Jalan dan Hidayah untuk menerima Kebenaran yang Hakiki!

Karena saya tidak tahu, yang saya tahu adalah bahwa kebenaran itu hanya SATU serta kebenaran itu adalah Mudah dan Sederhana.
Wallahu 'alam...

Trying to be a holy man…

Mencoba menjadi seorang yang terbebas dari dosa …untuk selamat!
Karena saya terlahir dengan membawa “dosa asal” maka saya harus mendapatkan “pengampunan” yang bisa membebaskan dan menyelamatkan diri saya dari dosa tersebut.
Saya diharuskan untuk “meyakini” bahwa seseorang atau sesuatu telah berbaik hati dan telah bersusah payah dengan cara mengorbankan dirinya sendiri untuk bisa “membebaskan” dan “menebus dosa-dosa” manusia yang terlahir di bumi ini. Dialah “tuhan” yang telah menjelma sebagai manusia yang berkepentingan untuk membebaskan manusia dari dosa.

Selanjutnya saya harus “meyakini” konsep penjelmaan di atas yang disebut dengan Tritunggal walaupun belakangan setelah belajar tentang mitologi Yunani dan Romawi, saya tahu bahwa ide Tritunggal (Trinitas) dan orang suci, sangat mirip dengan ide Yunani dan Romawi tentang dewa yang bertanggung jawab atas berbagai aspek kehidupan.

Dan dalam beberapa urusan dengan Tuhan selanjutnya, saya tidak bisa menerima absolusi Tuhan secara langsung tetapi harus melalui wakil-wakilnya. Seperti pengampunan yang datang melalui layanan "Perjamuan Kudus" yang dilaksanakan oleh seorang imam yang ditahbiskan (pendeta).

Silahkan baca:
Life is Choice… | Why am I on this Earth?


Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia adalah dalam keadaan fitrah

“Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti hewan melahirkan anaknya yang sempurna, apakah kalian melihat darinya buntung (pada telinga)?” (HR Bukhari & Muslim)

“Sesungguhnya Aku ciptakan hamba-hamba-Ku semuanya dalam keadaan lurus bertauhid (Islam), kemudian setan mendatangi (menggoda)-nya, lalu memalingkan mereka dari agamanya (supaya tersesat)” (HR Muslim)

Setiap manusia pasti melakukan dosa, selalu meminta ampun dan bertaubatlah kepada Allah …mohonlah langsung pada-Nya!

“Seandainya para hamba tidak melakukan dosa niscaya Allah akan menciptakan makhluk lain yang melakukan dosa, kemudian Allah akan mengampuni mereka, dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (HR Hakim)

Iblis berkata kepada Robbnya, "Dengan keagungan dan kebesaran-Mu, aku tidak akan berhenti menyesatkan bani Adam selama mereka masih bernyawa." Lalu Allah berfirman, "Dengan keagungan dan kebesaran-Ku, Aku tidak akan berhenti mengampuni mereka selama mereka meminta ampun (beristighfar)" (HR Ahmad)

“Sesungguhnya Allah menyukai seorang hamba mukmin yang terjerumus dosa tetapi bertaubat” (HR Ahmad)

“Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tidak menyandang dosa” (HR Ath Thabrani)

Allah akan mengampuni semua dosa selain dosa syirik…
(dosa syirik yang belum ditaubati sebelum datang  kematian)

Syirik adalah menyekutukan Allah;
Syirik  adalah menduakan Allah, menganggap ada zat lain yang berhaq untuk disembah dan diibadahi;
Syirik adalah menyamakan Allah dengan makhlukNya, meyakini Allah mempunyai anak, dst…

Sungguh, Allah tidak mengampuni orang yang menyekutukanNya, tetapi mengampuni dosa selain dari itu kepada siapa yang dikehendaki” (Q4.48)

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya” (Q4.116)

Dari AnasAllah ta’ala telah berfirman: “Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula”. (HR Tirmidzi)
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir" (Q3.31-32)

Baca juga: 
Dalil-dalil Kehidupan Dunia.

It's The Problem

(Ma'af ini harus saya utarakan...)
Injil yang mana?
Revisi yang ke-berapa?
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para sarjana theologi Amerika, Injil yang sekarang hanya 12% saja yang merupakan sabda Yesus (wahyu Allah subhanahu wa ta'ala yang disampaikan Nabi Isa alaihis salam) dan sisanya hampir 85% adalah hasil campur tangan manusia yang menjadikan kitab suci (agama) sebagai alat politik dan kekuasaan. [Zeitgeist the Movie]

Dan Allah subhanahu wa ta'ala telah mengkhabarkannya kepada kita…

Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: ‘Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah’, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.” (QS Ali 'Imran 78)

Adapun dengan Al Quran, Allah subhanahu wa ta'ala telah memberikan jaminannya...

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, & sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Q15.9)




Dari YouTube...
Dari sebuah Debat... "Siapakah Yesus... Tuhan atau Nabi?"


Lihat yang lainnya di YouTuberuth...

Janganlah sampai kita termasuk orang yang "enggan"

Kesombongan...
Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan (walau) sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Rasulullah, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR Muslim)

"Menolak kebenaran" adalah enggan atau mengingkari (kafir) dan berpaling darinya serta tidak mau menerimanya. Sedangkan "meremehkan orang lain" adalah merendahkan, memandang orang lain tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya lebih dibandingkan orang lain. (Syarh Riyadus Shaalihin, II/301, Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin, cet Daar Ibnu Haitsam)

Iblis dilaknat Allah subhanahu wa ta'ala karena ia berlaku sombong, ia enggan untuk memenuhi perintah-Nya karena merasa lebih baik dari Adam alaihis salam...

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, 'Sujudlah kalian kepada Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan yang kafir“ (QS Al Baqarah 34)

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat, 'Bersujudlah kamu kepada Adam', maka merekapun bersujud kecuali Iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman: 'Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?' Menjawab iblis, 'Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api sedang dia (Adam) Engkau ciptakan dari tanah." (QS Al A'raaf 11-12)

Janganlah "enggan"!

Seluruh umatku akan masuk surga kecuali yang enggan”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang enggan (untuk masuk surga)?”. Beliau menjawab, “Barang siapa yang taat padaku maka ia akan masuk surga, dan barang siapa yang tidak mentaatiku berarti ia telah enggan (untuk masuk surga)”. (HR Bukhari)

Dan karena...

"Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (surga) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (QS Al Qashash 83) 

Alhamdulillah...

Yang artinya "Segala puji hanya milik Allah"

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam telah mensyari'atkan dan mencontohkan kepada kita untuk selalu bersyukur dan mengucapkan kalimat yang mulia ini Alhamdulillah...

Allah subhanahu wa ta'ala menjanjikan akan menambah nikmat bagi siapa saja yang mau bersyukur...

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'." (QS Ibrahim 7)

Alhamdulillah... sederhana sekali, tapi "hanya sedikit" orang yang mampu untuk bersyukur dan diberi kemudahan oleh Allah untuk bisa mengucapkan dengan tulus kalimat ini.

"...Iblis menjawab: 'Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur'." (QS Al 'Araaf 16-17)

Kalimat Alhamdulillah terdapat pada Surat Al Fatihah...

  1. Bismillaahirrahmaanirrahiim
  2. Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin
  3. Arrahmaani rrahiim
  4. Maaliki yaumiddiin
  5. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin
  6. Ihdinash shiraathal mustaqiim
  7. Shiraathal ladziina an‘amta ‘alaihim, ghairil maghdhuubi ’alaihim wa ladh dhaalliin

  1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Rahman (Pengasih) dan Maha Rahim (Penyayang)
  2. Segala puji hanya milik (bagi) Allah, Rabb (Pencipta) alam semesta
  3. Yang Maha Rahman (Pengasih) dan Maha Rahim (Penyayang)
  4. Raja/Penguasa di hari ad-Diin Hari Pembalasan/Penghakiman/Kiamat
  5. Hanya kepada-Mu kami menyembah (beribadah), dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan
  6. Tunjukkan (tetapkan) kami kepada Shiraathal Mustaqiim Jalan yang Lurus
  7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang Engkau murkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.