Curat-coret... (Jangan dibaca!)

Karena saya bukan ahli bahasa...
Karena saya juga bukan ahli tafsir...
Dan saya hanya bisa baca...

Sepenggal kisah Musa a.s. dan Harun a.s. saat diperintah menghadap Fir'aun...

Q20.47-48. Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dan katakanlah: "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami (pula) bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan dan berpaling.

Tuhan menciptakan manusia bukanlah dengan percuma...

Q23.115-117. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia. Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.


Referensi (dalil)...

Sumber dalil (sandaran) hukum dalam beragama adalah Quran dan Hadits shahih (bukan Hadits lemah apalagi Hadits palsu yang bayak bertebaran dan banyak dijadikan dalil bagi sebagian muslim). Penggunaan Hadits lemah dan bahkan hadits palsu ini menjadi sumber perselisihan dan bahkan perpecahan.

Lebih salah lagi kalau kita merujuk referensi buatan manusia sekarang yang jauh dari zamannya. Di Indonesia saja, siapa yang tahu persis tentang peristiwa Supersemar?

Sejarah..? Syubhat* sejarah memang sering dipakai senjata oleh mereka yang punya "kepentingan". Sebagai contoh peristiwa Serangan WTC 11 September dan "sebutan" Al Qaeda yang identik dengan nama Arab dan Islam, sekarang saja sudah dijadikan syubhat dan mungkin sampai generasi-generasi seterusnya... "Siapa yang nyerang dan siapa yang diserang?"

*Syubhat: sesuatu yang (dibuat) tidak jelas.

Tapi bagi saya alhamdulillah segalanya insyaAllah telah jelas...
Al Islam adalah laksana permata, semakin digosok semakin bercahaya dan semankin terlihat keindahannya… subhanallah!

"Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, namun Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir tidak menyukainya (membencinya)." (Q61.5/6/7/8/9)
Syari'at... 

Adapun mengenai syari'at seperti penjelasan tentang ibadah shalat, tentang ibadah shaum (puasa), tentang haji dan tentang muamalah lainnya, bukan di sini tempatnya. Banyak cara untuk mencari tahu (belajar) tentang syariat, misalkan dengan mengaji (berguru/bertanya kepada seorang ulama/yang berilmu) atau dengan membaca buku dan referensi-referensi shahih lainnya. Tapi untuk mencari referensi "sendirian" di dunia maya (internet), diperlukan sikap kehati-hatian! ...bukannya jawaban yang didapat malah syubhat yang melekat (jangan sampe!).

Ada satu hal yang perlu diketahui tentang pelaksanaan syari'at yang terdiri dari berbagai macam ibadah termasuk Shalawat kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam adalah,

"Bahwa Allah subhanahu wa ta'ala tidak butuh kepada segala bentuk ibadah kita TAPI... kitalah yang butuh kepada Dia"


Dan karena saya tidak tahu... wallahu'alamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar